CILACAP, INFO_PAS - Pantai Komando menjadi saksi bersejarah bagi para Taruna Wreda Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Tingkat IV Angkatan 55 dalam upacara penutupan kegiatan Satriya Sancaya Karya Dhika, Kamis (03/10/24).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, serta jajaran pejabat struktural. Hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah beserta para tamu undangan yang turut menyaksikan penutupan program ini.
Bertindak sebagai pembina upacara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Hukum dan HAM (BPSDM), Razilu disambut dengan pedangpora untuk memasuki tempat upacara. Dalam amanatnya Razilu memberikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Taruna Poltekip Angkatan 55 yang telah sukses menuntaskan program Satriya Sancaya Karya Dhika. Beliau menyampaikan bahwa program ini bukanlah sekadar rangkaian formalitas akademik, melainkan pintu gerbang awal bagi para taruna untuk mengabdikan diri sebagai petugas pemasyarakatan yang unggul, tangguh, dan berintegritas tinggi.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh Taruna Poltekip Angkatan 55. Kalian telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa selama mengikuti program Satriya Sancaya Karya Dhika ini. Ini adalah momentum awal bagi kalian untuk memulai pengabdian sebagai petugas pemasyarakatan, " ujar Razilu dalam amanatnya. Ia juga menambahkan bahwa pengabdian sebagai insan pemasyarakatan bukanlah tugas yang ringan, tetapi penuh tantangan, dan membutuhkan komitmen yang tinggi serta integritas tanpa cela.
Razilu kemudian memberikan wejangan yang menggarisbawahi lima pesan penting dari Menteri Hukum dan HAM yang harus selalu dipegang teguh oleh para alumni Poltekip ini:
1. Berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. "Masyarakat menaruh harapan besar kepada kita untuk memberikan layanan yang adil dan manusiawi, " ujar Razilu.
2. Bekerjalah dengan baik, sesuai dengan SOP, dengan hati yang tenang dan penuh rasa tanggung jawab. "Setiap langkah kalian harus mencerminkan profesionalitas dan ketenangan dalam menghadapi berbagai situasi."
3. Jadikan pekerjaan sebagai ibadah. "Dengan niat yang tulus, pekerjaan kita akan membawa kebaikan tidak hanya untuk diri kita, tetapi juga bagi orang lain."
4. Berikan kontribusi terbaik untuk organisasi. "Jadilah bagian dari perubahan positif di lingkungan pemasyarakatan, kontribusi kalian sangat penting bagi keberlanjutan organisasi."
5. Kedepankan kolaborasi, sinergi, dan integritas dalam bekerja. "Dalam setiap tugas, kolaborasi dan sinergi akan memperkuat kita, sementara integritas adalah fondasi utama yang harus selalu dijaga."
Setelah amanat disampaikan, dilakukan prosesi siraman kepada perwakilan taruna Poltekip Angkatan 55. Kegiatan upacara penutupan ini semakin meriah dengan penampilan kebudayaan dan keterampilan dari para taruna. Dimulai dengan Tarian Daerah yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara, para taruna juga memamerkan kemampuan bela diri dalam peragaan silat Merpati Putih yang penuh semangat dan ketangkasan. Tidak ketinggalan, atraksi bongkar pasang senjata yang menunjukkan kedisiplinan dan keahlian teknis para Taruna Poltekip menambah semarak acara tersebut.
Kegiatan ini ditutup dengan yel-yel semangat dari Taruna Poltekip Angkatan 55, yang menggema di Pantai Komando, seolah menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan para calon petugas pemasyarakatan. Sorak sorai dan antusiasme dari seluruh peserta upacara memberikan suasana penuh semangat. Pada akhirnya, acara penutupan ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan akan momen bersejarah ini.